Danang, Susena and Sri, Budiyono (2021) Candi Merak: Antara Peninggalan, Pelestarian, dan Harapan (Sebuah Kajian Filologi). Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa, 9 (1). pp. 57-67. ISSN 2252-6307
Text (Artikel)
46093-Article Text-132901-1-10-20210701.pdf Download (261kB) |
|
Text (Cek Similaritas)
Candi Merak_Antara Peninggalan, Pelestarian dan Harapan.pdf Download (3MB) |
|
Text (Bukti Korespondensi)
BUKTI KORESPONDESI SUTASOMA LENGKAP.pdf Download (1MB) |
Abstract
Cerita rakyat banyak yang terekam dalam bentuk buku (manuskrip), namun ada pula yang masih dalam bentuk verbal (cerita lisan). Untuk memudahkan dan menambah penyediaan sumber data kearifan lokal berupa buku-buku (manuskrip) maka perlu dilakukan inventarisasi teks-teks tersebut, salah satunya inventarisasi legenda asal usul nama Candi Merak yang berlokasi di Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Berangkat dari pernyataan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi cerita rakyat tentang asal usul nama Candi Merak yang terletak di Candi Dukuh, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memahami apa yang dialami subjek penelitian secara holistik, secara deskriptif yang berupa kata-kata dan bahasa, dalam konteks alamiah dan ilmiah Metode ini digunakan untuk menganalisis teks legendaris asal muasal nama candi Merak. Penelitian ini merupakan penelitian cerita rakyat. Pada dasarnya penelitian ini diawali dengan menginventarisasi cerita- cerita legendaris dalam bentuk manuskrip. Selanjutnya naskah legenda tersebut menjadi objek penelitian, dari pembacaan teks legenda asal muasal candi merak dapat dideskripsikan data yang menjadi sumber kearifan lokal di dalamnya yaitu pamali (tabu / tabu) dan rekomendasi yang terdapat dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pamali atau tabu merupakan ungkapan larangan yang muncul sehubungan dengan keberadaan Candi Merak di Dusun Pura Karangnongko. Pamali di percaya dan diyakini oleh masyarakat dusun di sekitar Candi Merak sebagai aturan yang harus ditaati. Pamali yang ditemukan mengenai keberadaan Candi Merak dalam masyarakat dukuh adalah larangan bertindak asusila atau mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, meludah, membuang sampah (feses) di sekitar pura. Jika larangan tersebut dilanggar maka akan mengakibatkan yang bersangkutan terluka/mendapat sial. Kata kunci: candi merak, kearifan lokal, folklor, pamali
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Bahasa dan Satra Indonesia |
Depositing User: | Unwidha Perpustakaan Unwidha |
Date Deposited: | 12 Jul 2021 02:40 |
Last Modified: | 25 Aug 2023 02:33 |
URI: | http://repository.unwidha.com:880/id/eprint/2341 |
Actions (login required)
View Item |