Rokhmad Ali Musthofa (2022) EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PENGADILAN NEGERI KLATEN. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.
Text
Rokhmad Fix.pdf Download (11MB) |
Abstract
Kepemilikan kendaraan yang semakin bertambah dan kurangnya kendaraan umum mengakibatkan meningkatnya kemacetan lalu lintas pada ruas jalan Jogja – Solo yang menjadi salah satu persoalan utama di Kab. Klaten. Pengaturan fase dan waktu siklus yang belum maksimal dan derajat kejenuhan yang melebihi 0,75 menyebabkan meningkatnya volume kendaraan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat disimpulkan, Bagaimana kondisi arus lalu lintas pada simpang Pengadilan Negeri Klaten? Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja simpang Pengadilan Negeri Klaten dengan menghitung derajat kejenuhan, kapasitas, tundaan dan panjang antrian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Mengumpulkan data volume kendaraan, data kondisi geometrik dan data fase dan waktu siklus. Data-data yang diperoleh dapat dilakukan perhitungan volume (Q), kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS) yang berpengaruh terhadap kinerja simpang bersinyal pada lokasi studi. Selanjutnya, langkah yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi kinerja segmen dan simpang bersinyal dengan melakukan beberapa alternatif perbaikan dengan melakukan pengaturan fase menjadi 3 fase, memperbaiki kondisi geometrik jalan, pengaturan lalu lintas dapat berupa saran dan kombinasi dari dua atau ketiganya. Hasil analisa pada Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Pengadilan Negeri Klaten, didapatkan kesimpulan yaitu kondisi arus lalulintas didapatkan kapasitas (C) pada Jl. Jogja – Solo sebesar 2130 smp/jam, Jl. Solo - Jogja sebesar 2110 smp/jam, Jl. Ki Hajar Dewantoro sebesar 662 smp/jam dan Jl.Majapahit sebesar 577 smp/jam. Arus lalu lintas maksimum tertinggi pada pagi harisebesar 4962,6 smp/jam dan arus lalu lintas maksimum tertinggi pada sore hari sebesar 4831 smp/jam. Kinerja simpang pengadilan negeri Klaten pada Jl. Jogja – Solo tidak memenuhi syarat (DS 0,75) dengan nilai derajat kejenuhan (DS) 0,84 dan panjang antrian 175,89 m. Sedangkan Jl. Solo – Jogja, Jl. Majapahit dan Jl. KiHajar Dewantoro memenuhi syarat dengan derajat kejenuhan kurang dari 0,75 dengan masing – masing 0,57 smp/jam, 0.36 smp/jam dan 0,26 smp/jam. Kata Kunci: Transportasi, Persimpangan, Simpang Bersinyal, Perubahan Fase.
Item Type: | Thesis (Bachelor (S1)) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Unwidha Perpustakaan Unwidha |
Date Deposited: | 05 Sep 2022 02:56 |
Last Modified: | 05 Sep 2022 02:56 |
URI: | http://repository.unwidha.ac.id:880/id/eprint/3053 |
Actions (login required)
View Item |