PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS RADICULOPATHY LUMBOSACRAL AKIBAT SPONDYLOSIS LUMBAL DI RSD BAGAS WARAS KLATEN

Faradilla, Komalasari (2021) PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS RADICULOPATHY LUMBOSACRAL AKIBAT SPONDYLOSIS LUMBAL DI RSD BAGAS WARAS KLATEN. Diploma (D3) thesis, Universitas Widya Dharma Klaten.

[img] Text
Faradilla FIx.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Di dunia, kejadian radikulopati mencapai 83 per 100.000 penduduk setiap tahunnya dengan rentang usia 13 sampai 91 tahun. Sebanyak 3- 5% populasi di dunia mengalami radikulopati pada bagian lumbal dan sakral. Radiculopathy lumbosacral dapat disebabkan oleh adanya spondylosis lumbal. Radiculopathy lumbosacral akibat spondylosis lumbal terdapat beberapa gejala yang dapat menimbulkan permasalahan seperti adanya nyeri punggung bawah yang menjalar sampai kaki, penurunan kekuatan otot, penurunan lingkup gerak sendi, spasme otot, dan penurunan kemampuan aktivitas fungsional. Pada kasus tersebut modalitas fisioterapi yang diberikan yaitu short wave diathermy, transcutaneus electrical nerve stimulation dan core stability. Tujuan: Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kasus radiculopathy lumbosacral akibat spondylosis lumbal di Rumah Sakit Daerah Bagas Waras Klaten. Metode: Metode fisioterapi yang dipakai pada kasus tersebut yakni studi kasus dengan modalitas short wave diathermy, transcutaneus electrical nerve stimulation dan core stability, serta evaluasi dengan metode pengukuran nyeri dengan visual analogue scale, kekuatan otot dengan manual muscle testing, lingkup gerak sendi dengan goneometer, spasme dengan palpasi, dan kemampuan aktivitas fungsional dengan oswestry disability indeks. Hasil: Setelah diadakan 6 kali terapi diperoleh mengalami penurunan nyeri pada nyeri diam dari T1: 2 menjadi T6: 0, nyeri tekan dari T1: 4 jadi T6: 2 dan nyeri gerak dari T1: 5 menjadi T6: 3, peningkatan kekuatan otot fleksor trunk dengan yaitu dari T1: 3 menjadi T6: 4 serta tidak terjadi perubahan nilai kekuatan otot pada ekstensor trunk, peningkatan lingkup gerak sendi trunk yaitu dari T1 bidang S. 30°-0°-60° menjadi T6 bidang S. 30°- 0°-75°, T1 bidang F. 10°-0°-35° menjadi T6 bidang F. 30°-0°-35° dan T1 bidang R. 30°-0°-35° jadi T6 bidang R. 40°-0°-45°, penurunan spasme m. erector spine yaitu dari masih ada menjadi berkurang, dan peningkatan kemampuan aktifitas fungsional yaitu dari T1: 22% menjadi T6: 14%. Kesimpulan: Short wave diathermy, transcutaneus electrical nerve stimulation serta core stability menurunkan nyeri punggung bawah yang menjalar sampai kaki, meningkatkan kekuatan otot, menaikkan lingkup gerak sendi, menurunkan spasme otot, serta menaikkan kemampuan aktivitas fungsional pada kasus radiculopathy lumbosacral akibat spondylosis lumbal. Kata Kunci: Radiculopathy lumbosacral, spondylosis lumbal, short wave diathermy, transcutaneus electrical nerve stimulation, dan core stability.

Item Type: Thesis (Diploma (D3))
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Psikologi > Fisioterapi
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 29 Sep 2021 05:09
Last Modified: 29 Sep 2021 05:09
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/2646

Actions (login required)

View Item View Item