Dwi, Yuwantanti (2020) NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SERAT TRIPAMA DAN RELEVANSINYA UNTUK PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma Klaten.
Text
Dwi Fix.pdf Download (1MB) |
Abstract
Dwi Yuwantanti. NIM. 1911300008. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Widya Dharma Klaten. Skripsi ”Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Serat Tripama dan Relevansinya Untuk Penguatan Pendidikan Karakter” Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan apa yang ada dalam Serat Tripama karya K.G.P.A.A. Mangkunagara IV; (2) Mendeskripsikan relevansi nilai-nilai pendidikan dalan Serat Tripama untuk penguatan pendidikan karakter. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah teks Serat Tripama. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka atau dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis konten dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menyimpulkan: Pertama, Serat Tripama mengandung berbagai ajaran luhur bagi generasi penerus bangsa Indonesia. Ajaran luhur tersebut tercermin dari karakter dari ketiga tokoh yang ada dalam Serat Tripama, yaitu: a) Tokoh Sumantri, Kumbakarna dan Basukarna adalah tokoh yang masing- masing memiliki karakter mulia dan baik untuk dijadikan contoh dalam kehidupan kita. KGPA Mangkoenegoro IV yang secara kemampuan sastra sudah tidak diragukan lagi. Intisari karakter mulia yang dimiliki ketiga tokoh tersebut mampu disuratkan secara indah dalam wujud tembang yang sangat menarik untuk diresapi dan dilaksanakan. Tokoh Sumantri memiliki karakter pemberani, tanggung jawab, setia, rela berkorban dan berjiwa satria tinggi. Karakter ini menggambarkan sebuah nilai yang sangat bagus untuk dicontoh; b) Tokoh Kumbakarna adalah tokoh yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Walaupun Kumbakarna berwujud raseksa, namun tindakan serta perilaku yang dimiliki oleh Kumbakarna adalah layaknya seorang satria tama. Artinya, kita jangan selalu menilai orang hanya dari luarnya saja melainkan lihatlah dari dalam hatinya yang sesungguhnya itu adalah aslinya; c) Tokoh Basukarna adalah tokoh yang memiliki karakter pemberani serta bertanggungjawab terhadap semua yang telah diucapkan. Basukarna juga memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, tekad yang kuat, berbalas budi kepada orang lain yang juga merupakan perilaku bijaksana yang juga patut untuk dijadikan tauladan. Kedua, Nilai-nilai pendidikan dalam Serat Tripama tersebut apabila dikolerasikan dengan pendidikan karakter bagi generasi muda tentunya dapat terjalin relevansi yang cukup bermanfaat apabila benar-benar mau meresapi, memahami dan melaksanakannya. Seorang generasi muda seyogyanya mampu menjadikan karakter-karakter yang dimiliki tokoh Tripama sebagai perspektif atau pandangannya dalam memperbaiki karakter masing-masing individu yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sosial. Sebagai generasi muda yang nantinya memimpin bangsa ini, karakter yang dimiliki oleh tokoh Tripama merupakan sebuah pandangan penting yang wajib untuk diketahui dan lebih baiknya mampu melaksanakannya. Tentu pelaksanaannya juga sesuai dengan kompetensi serta bidang masing-masing, karena nilai-nilai yang terkandung dalam karakter tokoh Tripama tersebut bisa untuk diaplikasikan kepada bidang maupun kompetensi apapun, yang membedakan hanya terletak dari wujud serta tindakan yang harus dilakukan, namun secara konsep nilai yang mulia sementara ini masih sangat relevan untuk dilakukan terlebih di jaman sekarang ini. Nilai pendidikan karakter tersebut adalah nilai kedermawanan, nilai kemandirian, nilai kesabaran, nilai kepatuhan, nilai tanggung jawab, nilai keberanian, nilai keterbukaan, nilai kerendahan hati, nilai motivasi, nilai ketekunan, nilai kepercayaan, nilai pengetahuan, dan nilai kepekaan Ketiga, Pendidikan karakter memiliki kaitan erat dengan nilai pendidikan yang terkandung di dalam serat Tripama, sebab pendidikan karakter merupakan faktor utama penentu nilai pendidikan. Didalam pendidikan karakter sikap dan moral lah yang mendasari terbentuknya nilai pendidikan agar bisa dapat dijadikan teladan yang sesuai apabila diterapkan dimasa sekarang. Pendidikan karakter merupakan kunci dari terbentuknya nilai pendidikan yang akan muncul. Dalam pendidikan karakter akan membentuk nilai pendidikan itu layak atau tidaknya untuk diteladankan pada khalayak umum. Pendidikan karakter merupakan penguat nilai pendidikan yang sesuai dengan harapan dan baik untuk di terapkan pada masa sekarang sebagai upaya menjaga dan mempertahankan sikap dan moral generasi yang baik dan generasi yang bertanggung jawab. Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat menyampaikan saran- saran, terutama kepada: (1) Guru di Lembaga Pendidikan, yaitu: a) Guru yang memegang mata pelajaran sastra Jawa dapat menggunakan Serat Tripama untuk mengajarkan kepada anak didik, terutama pada tembang-tembang. Selain itu, juga berupaya memaparkan isi Serat Tripama yang isinya adiluhung. Perlu dilatih dan diajarkan kepada anak didik, sehingga lebih menggemarinya untuk mendendangkan dan memahami isinya tentang ajaran budi luhur dan nilai kebijaksanaan yang ada pada karyas sastra Jawa; b) Guru secara keseluruhan, tidak hanya yang mengajar bidang studi Indonesia maupun bahasa Jawa seharusnya memahaminya baik tembang dan sisinya, sehingga dirinya mampu menjelaskan dengan baik kepada anak didiknya; c) Guru dapat menumbuhkan semangat nasionalisme melalui pembelajaran Serat Tripama; (2) Peneliti Selanjutnya, yaitu: a) Penelitian ini masih terbuka luas untuk penelitian lanjutan. Masih banyak permasalahan dalam pendidikan sastra ajaran yang belum diteliti yang meliputi berbagai komponen karya sastra. Banyak topik penelitian yang perlu diangkat, sehingga akan lebih melengkapi khasanah karya sastra, bahasa, dan budaya; b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan komparasi atau rujukan bagi penelitian selanjutnya; (3) Masyarakat Luas, yaitu: a). Seyogyanya warga masyarakat dapat mengambil suri tauladhan terhadap ketiga tokoh yang ada dalam Serat Tripama untuk diterapkan ke dalam aspek kehidupan sesuai dengan kedudukan, profesi dan jabatannya; b) Seyogyanya warga masyarakat ikut melestarikan karya sastra Jawa seperti halnya Serat Tripama dengan cara merawat, memiliki buku dan memahami isi yang ada dalam Serat Tripama sehingga ajaran luhur tersebut tidak punah dan tetap lestari di tengah kehidupan masyarakat secara luas. Terutama bagi orang Jawa, karena hal ini merupakan kearifan lokal yang patut dilestarikan. Kata kunci: Serat Tripama, Nilai Pendidikan Karakter
Item Type: | Thesis (Bachelor (S1)) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pend. Bahasa dan Sastra Daerah |
Depositing User: | Unwidha Perpustakaan Unwidha |
Date Deposited: | 19 Dec 2020 05:53 |
Last Modified: | 19 Dec 2020 05:53 |
URI: | http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/2226 |
Actions (login required)
View Item |