METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET PEDAN)

Tito, Yoga Pratama (2020) METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET PEDAN). Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma Klaten.

[img] Text
FIX.pdf

Download (1MB)

Abstract

TITO YOGA PRATAMA, NIM : 1542100506, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Widya Dharma Klaten, Skripsi: “METODE ASESMEN IBT FASA TUNGGAL (STUDI KASUS GITET PEDAN)”. GITET 500 kV Pedan merupakan salah satu Obvitnas (Objek Vital Nasional) yang memiliki 4 (empat) Interbus Transformer (IBT) 500 kV, yaitu IBT 1, IBT 2, IBT 3 dan IBT 4 yang masing – masing berkapasitas 500 MVA. Secara sistem kelistrikan, sistem Jawa Tengah dan DIY terdiri dari 4 (empat) sub sistem, yaitu sub sistem Ungaran, sub sistem Tanjung Jati, sub sistem Pedan 1-2 dan sub sistem pedan 3-4. Pada tanggal 29 Agustus 2017 UPT Salatiga mendeklarasikan kesiapan MVA IBT 2 GITET 500 kV Pedan mengalami derating sesuai dengan Surat No. 0144/TRS.00.04/UPT SLTG/2017. Deklarasi IBT 2 sebesar 87% atau sama dengan beban 1500 Ampere di sisi sekunder (150 kV). Penyebab derating adalah beban sudah mencapai lebih dari 80%, suhu belitan IBT mencapai 103 oC dengan setting alarm sebesar 110 oC dan setting trip sebesar 120 oC pada IBT 2 phase S. Berdasarkan deklarasi derating tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Single Phase Interbus Transformer (IBT) 2 phase S tidak dalam kondisi normal sehingga harus dilakukan analisa untuk menentukan kelayakan operasi dari Single Phase Interbus Transformer (IBT) 2 phase S. Untuk menentukan kondisi dari Single Phase Interbus Transformer (IBT) 2 phase S diperlukan data hasil pemeliharaan dan history dari IBT tersebut. Data pemeliharaan berdasarkan inspeksi level 1, 2 dan 3 yang akan digunakan untuk menentukan kondisi dari IBT tersebut dikumpulkan dan dianalisa dengan metode pengumpulan data dan analisa data yang merupakan pengembangan dari metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan FMECA (Failure Mode Effect and Critical Analysis) yang telah mencantumkan faktor bobot nilai kondisi trafo serta probabilitas indeks. Dari hasil analisa didapatkan kesimpulan bahwa terjadi pemburukan pada minyak isolasi trafo ditambah hasil uji DGA diperoleh kondisi TDCG berada pada Level 2 dengan peningkatan pada C2H6 dan H2 mengindikasikan adanya overheating in oil < 300˚C. Hasil uji Tahanan Isolasi dari tahun 2009 sampai dengan 2020 Fasa S mengalami penurunan indeks polarisasi. Hasil uji Rasio pada Tap -4 sampai dengan +2 terdapat error deviasi > 0,5%. Hasil pengujian SFRA menunjukkan bahwa IBT 2 phase S telah mengalami Obvious Distortion di zona Medium frequency (100 kHz – 600 kHz) pada belitan sekunder dan tersier, yang artinya trafo sudah mengalami perubahan/deformasi antara belitan dengan tap belitan. Sedangkan berdasarkan perhitungan probabilitas indeks diperoleh nilai 5,07976 atau kategori sedang. Kata kunci : Derating, IBT 2, Pemeliharaan, Analisa Kondisi, Probabilitas Indeks

Item Type: Thesis (Bachelor (S1))
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Unwidha Perpustakaan Unwidha
Date Deposited: 05 Sep 2020 02:50
Last Modified: 05 Sep 2020 02:50
URI: http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/2072

Actions (login required)

View Item View Item